Santa Filumena
Lahir: 10 Januari 291
Meninggal: 10 Agustus 304
Pesta: 11 Agustus
Pada tahun 300, Yunani terbagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Ada salah seorang raja disana yang sangat merindukan anak. Raja dan permaisurinya sering berdoa kepada dewa, namun sampai sekian lama, anak yang dirindukannya tidak pernah terlahir.
Seorang tabib istana bernama Publius mengajak baginda agar menyembah Allah yang Esa. Ia mulai menerangkan ajaran-ajaran kristiani. Baginda tertarik, lantas minta agar dirinya dan permaisuri dipermandikan. Beberapa waktu kemudian permaisuri hamil dan melahirkan seorang anak yang diberi nama Filumena. Seluruh istana berlomba-lomba memanjakannya. Namun raja juga tak lupa mengajarkan ajaran-ajaran kristiani pada anak perempuannya.
Tahun-tahun berlalu, kerajaan-kerajaan di Yunani mulai bergolak. Masing-masing dari mereka mulai saling berperang. Ayah Filumena kuatir jika kerajaannya diserang oleh kerajaan di sekitar mereka. Mereka bertolak ke Roma bersama Filumena yang saat itu berusia 13 tahun, untuk meminta bantuan Kaisar Diocletianus.
Kaisar sangat mengagumi Filumena. Baginya Filumena berbudi halus dan sangat berperilaku sangat baik. Kaisar memutuskan akan membantu ayah Filumena dengan syarat, Filumena harus tinggal di istana Diocletianus sebagai dayang istana.
Dengan berat hati, ayah Filumena menyuruh anaknya untuk tinggal di istana kaisar. Ini semua demi keamanan negaranya. Filumena ingin menolak. Ia tahu bahwa Diocletianus membenci kristiani. Tetapi karena tidak tega terhadap ayahnya, ia menyanggupi. Di istana sana, Filumena mulai berkenalan dengan orang-orang kristiani. Dengan diam-diam, Filumena menghadiri misa suci di katakomba (kuburan kristiani di bawah tanah) dengan kawalan pengawal-pengawal yang berani.
Lama-kelamaan Kaisar tahu dan melarang Filumena untuk keluar dari istana. Tetapi Filumena tetap berusaha mengikuti misa suci sehingga Diocletianus menawannya di menara istana. Malam harinya, Bunda Maria menampakkan diri dengan menggendong bayi Yesus.
Bunda Maria mengatakan, "Puteriku. Kamu meringkuk disini cuma tiga hari saja. Setelah itu kamu akan bebas."
Filumena gembira, "Akankah saya akan kembali ke Yunani?"
Bunda Maria menggeleng. Tangannya menunjuk ke langit. "Kamu akan pergi kesana."
Filumena mengerti yang dimaksudkan Bunda Maria. Ia merasa ketakutan.
"Saya tidak kuat."
Bunda Maria tersenyum. "Jangan takut. Tuhan akan memberimu kekuatan pada waktunya. Lagipula aku akan mengirim Malaikat Gabriel untuk membelamu."
Penampakan itu menghilang. Filumena merasa damai. Tiga hari berikutnya, Diocletianus menyuruh pengawal untuk membawa Filumena di hadapannya. Sekali lagi Diocletianus membujuknya. Filumena tak berubah. Kaisar marah dan menyuruh pengawal untuk mencambuknya.
Dengan tubuh tercabik-cabik, Filumena dibawa ke menara lagi. Setelah sadar, heranlah Filumena karena tubuhnya sembuh seperti sediakala. Tidak ada lagi bekas cambukan-cambukam. Penjaga menara ternganga. Segera berita ini menyebar di kalangan istana.
"Ini pasti karena bantuan dewa yupiter." Orang-orang berkasak-kusuk. "Sang dewa pasti memilihnya sebagai permaisuri Roma ". Diocletianus mendengar hal ini dan sekali lagi menyuruh Filumena dihadapkan padanya. Ia menjelaskan maksudnya, tetapi Filumena menengadah keatas sambil berkata.
"Aku tidak kenal yupiter. Hanya Tuhan-lah yang sanggup menyembuhkan aku dalam waktu singkat. Aku hanya ingin setia kepada Kristus Penebus-ku."
Diocletianus sangat marah. Ia menitahkan agar mengalungkan besi berat ke leher Filumena dan menenggelamkannya ke Sungai Tiber. Selama perjalanan ke sungai, ahli panah suruhan Diocletianus memanah tubuh Filumena.
Ketika tubuh Filumena tenggelam. Secara ajaib pemberat lehernya terlepas. Tubuh Filumena kembali ke daratan. Algojo yang ingin segera mengakhiri tugasnya, meninju Filumena tepat di kepala. Kepala Filumena terlepas dari tubuhnya. Mereka meninggalkan jenazah Filumena di tepian sungai.
Santa Filumena hampir-hampir tak dikenal. Bahkan Tahta suci belum pernah meng-kanonisasi-nya. Hanya perkumpulan beriman lokal yang menganggapnya seorang kudus. Ini dapat dimengerti karena Paus harus mendapatkan bukti cukup untuk menetapkan seseorang menjadi kudus. Paus tidak dapat menetapkan seseorang kudus hanya dari mimpi atau perkataan seseorang saja. Tetapi atas jasa Santo Yohanes Maria Vianney (Pastor dari Ars), penghormatan terhadap Santa Filumena kembali marak. Banyak jiwa berdosa terpengaruh karena perantaraan Santa Filumena.
Makamnya diketemukan pada 1802. Saat itu, orang-orang yang menggali menemukan nisan bertuliskan: Filumena pax tecum fiat. Artinya Filumena damai sertamu. Nisan itu bertulis emas. Di sekitarnya terdapat cemeti, daun nipah, bunga bakung, dan dua panah bersilang, ke atas dan ke bawah.Di dekat kerangkanya terdapat jambangan kaca yang pecah. Terdapat bekas darah di kacanya.
Powered by Blogger.