Home /
iman /
katolik /
kudus /
orang kudus /
orang suci /
suci /
venerabilis /
Venerabilis Santos Franco Sanches
Venerabilis Santos Franco Sanches
Lahir: 6 Juli 1942
Meninggal: 6 Pebruari 1954
Santos lahir di Hinojosa del Duque (Cordoba), Spanyol pada 6 Juli 1942 sebagai anak ke-6 dari tiga belas bersaudara dari pasangan Manuel dan Carmela. Dia dibesarkan di keluarga Katolik dan bersekolah di sekolah seminari menengah asuhan Karmelit. Santos anak baik. Mudah memaafkan, cerdas dan bercita-cita ingin menjadi biarawan karmel. Latar belakang Karmel memang kuat di keluarga Santos. Kakak-kakak perempuan Santos adalah biarawati di Karmelit, sedangkan kedua orangtuanya adalah Karmelit awam. Orangtua Santos sangat mendorong anak-anaknya agar mencintai Sakramen Mahakudus dan Bunda Maria dari gunung Karmel.
Pada Nopember 1953, Telinga kanannya terasa sakit. Dokter hanya mengatakan "ada sedikit masalah.". Sakitnya menjalar ke kepala dan membuatnya tidak dapat bersekolah.Dalam kesakitan, Santos berkata pada ibunya, "Sakitku memang banyak, dan dokter mengatakan tidak ada apa-apa. Jangan kuatir, Bu. Biarlah kehendak Tuhan terjadi." Bulan Desember, sakitnya bertambah parah dan mulai demam. Santos menerimanya sebagai kehendak Tuhan.
Keluarganya membawanya ke dokter lain. Dokter itu hanya mengatakan ada yang tidak beres di sistem syaraf Santos dan meresepkan obat penenang. Ayahnya membawanya ke pensiunan dokter kenalannya setelah Santos sering pusing. Barulah diketahui bahwa Santos menderita peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis). Namun keadaan Santos sudah parah. Tidak harapan untuk sembuh. Infeksi sudah menjalar ke otak.
Meskipun sangat menderita, Santos malah mempersembahkan penderitaannya itu sebagai silih demi pertobatan orang-orang berdosa. Seorang Pastor yang mengetahuinya, meminta Santos agar mempersembahkan rasa sakitnya untuk pendosa. Jawab Santos, "Sejak sakit pertama kali, aku tidak berhenti menawarkan kepada Tuhan untuk misi, imam dan pendosa."
Ketika sakit kepalanya bertambah parah, saudara perempuannya bertanya padanya, "Kamu ingin menyembuhkan dirimu atau pergi ke Surga?"
Santos mantap menjawab, "Ke surga."
Sakit kepalanya bertambah hebat, tetapi Santos malah berkata, "Belum. Aku masih harus menderita sedikit lagi."
Dan ketika ia merasa kematian semakin dekat, Santos memeluk orangtuanya. "Sebentar lagi aku akan pergi ke surga. Aku masih mempunyai sedikit waktu. Aku tidak akan melupakan kalian. Aku sangat mencintai kalian. Jangan menangis karena aku sangat bahagia. Apakah penderitaan itu karena ada Tuhan dan Perawan."
Kesalehan Santos membuat dokter atheis yang merawat Santos akhirnya bertobat dan menganut Agama Katolik setelah melihat keseharian Santos di rumah sakit. Santos sering menceritakan pada dokter itu bahwa malaikat pelindungnya dan Bunda Maria memberinya kekuatan untuk bertahan.
Santos meninggal 6 Pebruari 1954 di hari Sabtu Pertama, setelah berseru, "Jadilah kehendakMu."
Powered by Blogger.